PALANGKA RAYA – Masalah kebakaran hutan menjadi
perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalteng. Berdasarkan data Satelit
The National Oceanic and Atmospheric Administration(NOAA) Kementerian
Kehutanan, hotspot di Kalteng satu dari tiga provinsi di Indonesia yang
rawan kebakaran.
Di samping kebakaran hutan permasalah lain yang dihadapi adalah
masih maraknya kegiatan penebangan liar khususnya di kawasan-kawasan
konservasi. Hal tersebut terjadi karena minimnya tenaga pengamanan hutan
(Polhut), sehingga pengamanan hutan tidak berjalan secara optimal.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kalteng Ir Sipet
Hermanto, kebakaran hutan yang menimbulkan kabup asap sudah terjadi
dibeberapa provinsi diantaranya Riau, dan Kalimantan Barat, sehingga
kemungkinan besar seperti pengalaman saat kemarau ditahun sebelumnya
Kalteng juga perlu siaga.
“Oleh sebab itu, perlu adanya Bimtek dan pelatihan untuk
mengantisipasi jika terjadi kehutanan, makanya sebelum itu terjadi kita
harus berupaya mencegahnya. Karena kemungkinan kabut asap juga bisa
terjadi didaerah kita,” jelas Sipet Hermanto melalui sambutannya yang
dibacakan oleh Kabid Perlindungan Hutan Dishut Kalteng Ir Sri Suwarto,
Selasa (5/3) pagi.
Untuk diketahui anggaran dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) 2014 untuk penanggulangan kebakaran hutan,
pekarangan serta lahan sebesar Rp 5.54 Miliar, disalurkan melakukan
BKSDA Rp 450 juta dari dana dekon serta Rp 700 juta dari APBD.
source : Kalteng Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar