Desa
Buntoi merupakan desa yang nama desanya telah berubah sebanyak tiga kali. Nama pertama yaitu Lewu Luwuk Dalam Betawig dan kemudian berubah nama menjadi Lewu Petak Bahandang pada tahun 1957 dan kemudian berubah lagi menjadi Desa Buntoi. Buntoi merupakan sebuah nama sungai yang berada di Tepian Sungai Kahayan yang secara Administrasi termasuk wilayah Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten
Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. dimana dulunya merupakan penghasil ubi kayu (Jawaw) yang di bawa ke banjar masin. Lama kelamaan orang menyebutnya Jawaw Buntoi. Lalu sebutan tersebut berganti menjadi sebutan Buntoi.
Penduduk Desa ini didonimasi oleh Suku Dayak Ngaju, bahasa sehari- hari yang
dipergunakan adalah bahasa dayak ngaju. Mata pencaharian utama adalah petani
pekebun karet, Perkebunan karet sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Dari
Ibukota Kabupaten yaitu Pulangpisau Desa Buntoi bisa dilewati melalui
jalan Darat (Kondisi jalan sudah Aspal beton) dan melalui Sungai (Speed
boat atau Kelotok), secara khusus melalui darat ada dua jalur yakni jalur melalui
Jembatan Kahayan, kemudian milir ke Arah Pangkoh dan melalui Desa Mintin terus
menyerang dengan Kapal Fery di Desa Mintin.
Menurut cerita
pendahulu, Masyarakat Desa Buntoi berasal dari Desa Pangkoh, oleh sebab
itu hubungan keluarga, masyarakat dua desa ini sangat dekat. Agama dan
kepercayaan di Desa Buntoi beragam dari yang beragama Kristen, Islam, dan
Kaharingan.
Di Desa
Buntoi masih ada peninggalan rumah Betang yang sampai sekarang masih terawat
baik, dulunya pada waktu kecil kami masih ingat ada tiga buah betang yang
berdampingan tetapi ada beberapa kali kebakaran sehingga dua buah betang ikut
terbakar.
Di Bagian hilir Desa
Buntoi ada dua buah pulau yang umumnya disebut pulau Mintin, sebagian
masyarakat percaya keberadaan pulau mintin adalah sebagai penghalang masuknya
air laut (air payau) ke desa dibagian hulu pulau tersebut.
buntoi kota kelahiran yang slalu kukenang
BalasHapus